Terima kasih, berkunjung di Web-blog kami. Campus Forex merupakan komunitas trader forex di Klaten - Yogyakarta yang mulai trading forex sejak tahun 2006 Semasa menjadi Wakil Pialang di Perusahaan Broker Forex Jakarta.
Rekan trader, Saat ini, CampusForex ditunjuk sebagai Official Introducing Office di Perusahaan berskala Internasional, FXDD, Malta Uni Eropa. Liquid Markets Ltd is terdaftar di Cyprus Investment Firm (CIF) dan teregulasi di Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC) dengan nomor lisensi : 103/09. Anda akan mendapatkan kenyamanan dalam bertransaksi dengan PerusahaanTeregulasi Resmi, Dengan menggunakan Platform yang berdasarkan Transparansi, Kecepatan dan Keakuratan.
Because, execution is everything... Campus Forex Yogyakarta, Tidak sekedar berbagi, Bukan Sembarang Kisah...
Psikologi Trading, Belajar Memahami Diri Sendiri
Friday, 10 December 2010
Labels:
Psikologi Trading
Posted by
Surasa Wijana SE
at
21:45
0
comments
Pemenang dan Pecundang
Tuesday, 7 December 2010
Hasil simulasi lebih dari 20 trader pemenang dan 30 trader pecundang.
Sebagian besar hal-hal yang kita lakukan dengan baik di kehidupan adalah kita pelajari dari mereka yang melakukannya dengan baik. Saya belajar melempar bola dengan melihat pemain bernama Race Pauere dan bagaimana bermain bola tangan dengan melihat Paul Harber.
Dalam hal teknologi, ini disebut dengan simulasi: Cari trader yang bagus dan perhatikan setiap gerakan trader tersebut dan coba pahami prinsip-prinsip yang membuat trader tersebut meraup keuntungan dan bagaimana trader tersebut berusaha mencapainya. Kemudian catat perilaku kemenangan ini dalam kesadaran dan diri anda.
Saya telah melewatkan 2-3 tahun merekam percakapan antara pecundang dan pemenang, melihat pola kehidupan mereka tidak saja pada gaya tradingnya, tetapi juga keyakinannya. Anda dapat membaca buku-buku dan majalah tentang trader yang saya simulasikan ini. Beberapa pemenang lebih menutup diri dan merahasiakan diri mereka. Sebuah penemuan! Ada perbedaan yang sangat besar antara cara pemenang dan pecundang dalam melakukan trading.
Meski mungkin pengungkapan terbesarnya adalah bahwa trader-trader ini memiliki pola-pola penting yang hampir sama. Mari kita bahas ini terlebih dahulu.
Kesamaan mereka…
Baik pemenang maupun pecundang memiliki ide tentang trading. Itu adalah kehidupan mereka. Bagi pemenang maupun pecundang - trading keingingan yang menggebu-gebu; dan mereka berdua adalah para ekstrimis. Pecundang terbesar yang saya tahu melakukan trading dengan energi dan maksud yang sama dengan setiap pemenang. Oleh karena itu keinginan dan motivasi, sebagai dua hal yang berbeda, bukan menjadi bagian dari persamaan ini.
Hal lain yang sama adalah mereka tidak memiliki banyak teman dekat dengan jenis kelamin yang sama. Pria dan wanita biasanya memiliki tidak lebih dari satu teman dekat dengan jenis kelamin yang sama. Tidak peduli mereka pemenang atau pecundang, fitur keinginan yang besar dari seorang trader adalah mereka tidak begitu bisa bersosialisasi.
Ekstrimisme, seperti yang telah saya sampaikan tadi, telah menyatu dengan kehidupan mereka. Kedua kelompok memiliki cara hidup dan keyakinan yang ekstrim. Mereka melihat dunia sebagai hitam dan putih dengan beberapa warna halftone. Saya rasa itulah mengapa pecundang menjadi begitu kecewa; mereka melakukan segalanya untuk trading, tetapi karena mereka telah melakukan kesalahan sejak awal; bencana yang mereka alami sangat banyak dan terus menerus.
Dan perbedaan mereka
Mari lihat pada pecundang. Berikut ini adalah yang saya temukan sebagai hal yang lazim pada diri mereka.
Kebanyakan dari mereka terobsesi dengan ide mengubah XXX,000 menjadi XXX,000,000 dan semakin cepat semakin baik. Tujuan mereka adalah - keuntungan secara cepat dan besar. Masing-masing dari mereka memiliki percakapan batin tentang deal sebelum membuka posisi, sama seperti hari-hari sebelumnya saat mereka menutup posisi!
Semua pecundang berbicara tentang kejengkelan yang memaksa mereka untuk melakukan deal. Mereka tidak tahan untuk tidak melakukan deal… adalah mimpi buruk bagi mereka jika tidak membuka posisi dan menungguinya. Mereka lebih senang ketika mereka melakukan trading, tak peduli mereka menang atau kalah; mereka akan lebih memilih untuk melakukan trading daripada tidak. Mereka terlihat seolah-olah menderita demam trading, dan demam tersebut telah menjalar ke seluruh tubuhnya.
Poin umum lainnya adalah bahwa deal dengan solusi trading dan manajemen modal. Pecundang tidak begitu memperhatikan manajemen modal. Salah satu dari mereka mengatakan kepada saya: ““Ide dari permainan ini bukanlah tentang manajemen modal, tetapi apakah anda benar atau salah”.” Saya telah melihat sedikit dari mereka memperhatikan aset dan saldo rekeningnya. Mereka begitu terkejut ketika mengetahui bahwa beberapa orang melacak kegiatan sehari-harinya karena mereka tidak memahami bagaimana itu terkait dengan memenangkan pembukaan posisi.
Dan pada akhirnya mereka bertanya kepada saya apakah saya mengenal orang yang berpenghasilan dari trading. Mereka tampaknya tidak begitu yakin bahwa ini sangat mungkin terjadi. Mereka tidak memiliki keyakinan, bahkan ketika dihadapkan dengan bukti yang mereka terima secara reguler dari manajer keuangan…. bahwa keuntungan bisa didapatkan secara reguler.
Sekarang mari berbicara tentang pemenang
Dari mana saya harus mulai? Yang mengejutkan saya, para trader pemenang banyak sekali bertanya kepada saya ketika saya menanyai mereka. Para pecundang tidak begitu banyak bertanya kepada saya. Tidak ada dari para pemenang yang melakukan trading dengan setengah hati. Mereka semua memiliki bentuk manajemen modal dan mereka semua merupakan trader yang bersifat teknis.
Setiap orang: Baik pria maupun wanita dapat mengingat satu kerugian besar yang terus tertanam di dalam pikirannya sebagai sesuatu yang tidak pernah mereka inginkan lagi. Itulah mengapa mereka menggunakan stops dan tidak “menerima deal secara membabi buta”. Mereka mendengarkan “keberaniannya” ketika melakukan deal.
Perbedaan terbesar yang saya temukan adalah bahwa para pemenang memfokuskan perhatian mereka pada sejumlah kecil pasar “favorit”. Seorang pemenang dulu hanya berdagang kedelai dan bukan lainnya sejak tahun 1956. Para pecundang cenderung sering berganti pasar dan buletin informasi, seperti halnya ketika saya mulai tergelincir. Ketika para pemenang melakukan penelitian atau melakukan pembelian, para pecundang tampaknya sedang mencari identitas yang dapat mengangkat mereka dan menghasilkan uang.
Semua pemenang meyakini bahwa mereka dapat menghasilkan uang dan sebisa mungkin menolak sesuatu yang buruk. Mereka memiliki aura pelindung di sekitarnya dan tidak bertindak secara impulsif. Mereka dikejutkan oleh informasi bahwa kebanyakan orang tidak tahu prosedur yang mereka gunakan. Mereka memahami bahwa ini merupakan pekerjaan yang cukup intens, tetapi mereka berpikir bahwa setiap orang yang memiliki cukup kecerdasan dapat menggunakan prosedur yang sama dengan yang mereka gunakan.
Labels:
Pemenang dan Pecundang
Posted by
Surasa Wijana SE
at
00:48
0
comments
5 Langkah Menuju Trading Jitu
Saturday, 20 November 2010
Kebebasan itu paradoks. Artinya semakin orang ingin bebas, semakin pula dia harus mematuhi serangkaian aturan. Hidup ini penuh dengan aturan mulai kita kecil harus mematuhi aturan orang tua, aturan sekolah, aturan berkendara, juga aturan-aturan/hukum negara. Kita harus mematuhinya agar hidup kita teratur dan bebas. Apa jadinya jika kita melangggar aturan tersebut, tentu kebebasan kita yang menjadi taruhannya. Atau setidaknya mengganggu kebebasan orang lain.
Trading forex juga mensyaratkan kita mematuhi serangkaian aturan. Apapun yang bapak/ibu pelajari terkait forex tidak lebih adalah untuk mengerti aturan-aturan yang berlaku di bisnis ini. Dalam analisis fundamental terdapat banyak sekali aturan-aturan berupa berita-berita ekonomi. Jika demand meningkat maka mata uang akan menguat, misalnya. Juga dalam analisis teknikal. Bapak/ibu belajar membaca grafik, mengenali pola candlestick, rumus-rumus Fibonacci, belajar indikator teknis dan lain-lain itu semua adalah aturan-aturan yang harus dipahami. Membuat trading plan, menyusun strategi dan teknik trading adalah contoh-contoh dari bentuk aturan yang lain. Tapi apalah artinya mempelajari dan membuat aturan-aturan itu semua jika pada dasarnya bapak/ibu adalah “pelanggar aturan’? Akan menjadi sia-sia jika semua itu akan dilanggar, bukan? Pastikan bapak/ibu memiliki sikap mental “pembuat aturan” dan berkomitmen tinggi untuk mematuhinya. Trader sukses adalah mereka yang memegang aturan dan menerapkannya dalam trading. Sebaliknya, kegagalan banyak disebabkan kurangnya komitmen ‘to follow the rule’.
Apakah bapak/ibu suka menyela pembicaraan orang lain? Menginsterupsi orang yang sedang menceritakan sesuatu sehingga dengan demikian merusak topik pembicaraan? Jika ya, saran saya sebaiknya hati-hati. Kebiasaan tersebut bisa terbawa kedalam trading habit dan menimbulkan resiko yang kurang bagus.
Pada saat kita trading, sebenarnya kita sedang mendengarkan sebuah cerita. Yaitu “the market story” yang diceritakan oleh grafik. Dia berbicara mengenai keadaan pasar, psikologi pasar, kondisi kekuatan buyer dan seller, yang kesemua itu harus kita dengarkan baik-baik. Kita harus mampu menangkap cerita-ceritanya supaya kita paham apa yang terjadi di pasar. Menjadi pendengar yang baik berarti kita memfokuskan pada apa yang sedang kita hadapi, yaitu market. Tanpa mampu memfokuskan saya adalah mustahil kita bisa sukses di bisnis ini, atau juga dibisnis yang lain.
“Mengendalikan Emosi” atau “Dikendalikan Emosi”
Orang-orang sukses dibidang keuangan selalu mampu mengambil keputusan bisnisnya tanpa melibatkan emosinya. Boleh percaya atau tidak, bisnis yang sukses tak lebih adalah membuat keputusan tanpa emosional dan menjalankannya yang secara ekonomi masuk akal. Sebaliknya kegagalan bisnis bisa terjadi berawal dari keputusan-keputusan yang tidak masuk akal dan sangat emosional. Ambil contoh, dengan tetap mempertahankan karyawan yang tidak produktif hanya karena kita menyukainya tentu akan menimbulkan dampak sosio-ekonomi yang tidak baik dan beresiko, bukan?.
Terlebih lagi dalam trading forex. Ada satu jargon bahwa musuh kita trading adalah diri kita sendiri. Maksudnya tak lain adalah emosi kita. Trading yang didorong karena kita “suka” trading, atau masuk posisi karena mental ingin balas dendam atas kerugian sebelumnya tentu sangat riskan. Trader profesional dituntut untuk mampu dan terbiasa mengambil keputusan yang cerdas, logis, dan tanpa emosional. Jika bapak/ibu dikendalikan oleh emosi saat trading, tentu kemungkinan kehilangan uang akan sangat besar. Trader yang berhasil selalu mampu mengendalikan emosinya, sebaliknya trader yang gagal selalu dikendalikan oleh emosinya.
Dalam trading forex, tidak ada satu orangpun yang selalu benar dalam menganalisis pasar. Resiko kesalahanpun terasa perih karena itu artinya kerugian investasi. Tapi trader profesional tahu apa yang harus dilakukan dengan kesalahan demi kesalahan yang terjadi. Dia belajar dan memperbaiki strategi tradingnya. Kesalahan adalah guru karenanya harus disikapi sedemikian rupa sehingga tidak justru membuat kita depresi dan putus asa. Jika bapak/ibu sudah siap untuk mentoleransi kesalahan trading, maka itu akan menjadi modal yang sangat berharga untuk mencapai keberhasilan di bisnis ini.
Pernahkah bapak/ibu kehilangan sesuatu? Maksud saya sesuatu yang sangat berharga dalam hidup, yang terjadi akibat kesalahan sendiri? Saya yakin setiap orang pernah mengalaminya, dalam takaran yang berbeda-beda. Mungkin berupa uang, orang yang dicintai, properti, kesempatan, dan lain sebagainya. Tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah berapa lama waktu terbuang untuk menyesali kesalahan tersebut. Seberapa parah bapak/ibu dirundung penyesalan dengan terus berandai-andai jika tidak begini jika tidak begitu. Jika bapak/ibu mempunyai sikap mental seperti saran saya adalah "Rencanakan transaksi anda dan transaksikan rencana anda"
Kebanyakan pedagang baru berpikir kunci untuk mengambil keuntungan dalam perdagangan adalah mengetahui lebih banyak tentang pasar. Sebagai contoh, sebagian besar pedagang baru menyumbat layar mereka dengan setiap indikator mereka dapat menemukan, membaca tren PDB Eropa, dan merasa bahwa pedagang pro memiliki semacam pengetahuan rahasia. Namun, mau tidak mau ini tidak memberikan hasil yang luhur pedagang novis berharap untuk mencapai.
Setelah menyadari bahwa informasi pasar yang berlebihan tidak akan membantu (dan mungkin sakit) hasil, saat berikutnya kebenaran sebagian besar pedagang adalah uang manajemen. Sebaliknya untuk trading 1 lot setiap kali, atau bahkan perdagangan maksimum yang banyak account mereka akan memungkinkan, para pedagang ini menyadari kerugian yang akan terjadi tidak peduli apa. Ketika Anda menyadari bahwa setiap orang kadang-kadang kehilangan, mudah untuk melihat mengapa pengelolaan uang yang diperlukan. Ini adalah langkah besar, tetapi tidak menjamin kesuksesan.
Now, don't get me wrong, Anda perlu memiliki suatu bentuk analisis dan bentuk uang manajemen untuk keuntungan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, Anda memerlukan tepi yang bila diterapkan dengan pengelolaan uang yang tepat mengarah ke pengembalian positif selama banyak perdagangan. Pengelolaan uang besar tanpa tepi hanya akan berarti Anda kehilangan uang Anda lebih lambat. Sebuah strategi yang sangat besar tanpa uang manajemen akan mengarah pada tak terelakkan meledak. Namun, tanpa pola pikir yang tepat, hampir mustahil untuk terus mendapatkan hasil yang baik dalam jangka panjang.
Intinya adalah bahwa pola pikir miskin dapat menyabot bahkan yang terbaik strategi trading atau strategi pengelolaan uang. Aku bisa menulis tentang hal ini panjang lebar, tetapi kita akan melihat salah satu contoh kunci untuk saat ini. Terbesar dalam perdagangan tes psikologi terjadi selama penarikan. Hal ini terjadi ketika seorang pedagang mendapatkan dalam "keterpurukan" dan memiliki hasil yang buruk untuk jangka waktu tertentu. Biasanya yang paling merusak drawdowns menghilangkan sejumlah besar keuntungan yang diperoleh dengan susah payah.
Perlu diketahui, drawdowns sepenuhnya normal. Setiap orang mempunyai mereka di kesempatan. Namun, kuncinya adalah bereaksi dengan benar untuk drawdowns. Inilah sebabnya mengapa psikologi perdagangan begitu penting. Reaksi alami selama penarikan adalah mengubah strategi Anda. Kadang-kadang pedagang bahkan akan mengambil perdagangan tanpa alasan sama sekali, kecuali untuk kesempatan putus asa keuntungan. Dengan asumsi Anda yakin bahwa metodologi adalah suara, tidak ada alasan untuk mengubah apa pun selama penarikan. Bahkan, yang paling penting adalah waktu untuk mengikuti dasar-dasar. Pikirkan tentang pemukul bisbol dalam merosot. Kadang-kadang mereka akan mengubah sikap mereka, tetapi biasanya mereka tetap sikap dasar yang sama dan ayunan. Sebaliknya, mereka fokus pada fundatmentals menjaga kepala mereka tetap, menjaga tangan mereka kembali, dan seterusnya. Untuk beberapa alasan pedagang cenderung panik dalam situasi ini dan mengubah segalanya. Ini mengarah ke penarikan yang lebih besar, yang biasanya berakhir ketika pedagang beralih kembali ke strategi utama mereka.
Labels:
5 Langkah Menuju Trading Jitu
Posted by
Surasa Wijana SE
at
01:45
0
comments
Trading Forex carries a high level of risk and may not be suitable for all investors. There is a possibility that you could sustain a loss of all of your investment and therefore you should not invest money that you cannot afford to lose. You should be aware of all the risks associated with Foreign Exchange Online Trading