Terima kasih, berkunjung di Web-blog kami. Campus Forex merupakan komunitas trader forex di Klaten - Yogyakarta yang mulai trading forex sejak tahun 2006 Semasa menjadi Wakil Pialang di Perusahaan Broker Forex Jakarta.

Rekan trader, Saat ini, CampusForex ditunjuk sebagai Official Introducing Office di Perusahaan berskala Internasional, FXDD, Malta Uni Eropa. Liquid Markets Ltd is terdaftar di Cyprus Investment Firm (CIF) dan teregulasi di Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC) dengan nomor lisensi : 103/09. Anda akan mendapatkan kenyamanan dalam bertransaksi dengan PerusahaanTeregulasi Resmi, Dengan menggunakan Platform yang berdasarkan Transparansi, Kecepatan dan Keakuratan.

Because, execution is everything... Campus Forex Yogyakarta, Tidak sekedar berbagi, Bukan Sembarang Kisah...

SAAT KENYATAAN TAK SESUAI HARAPAN DAN IMPIAN

Sunday 20 November 2011

Mungkin saat ini di antara kita ada yang tengah berada dalam "PENJARA KETIDAKBERDAYAAN". Dan kesempatan yang dimiliki terasa begitu kecil. Sahabat...Jangan berkecil hati. Jangan menyerah, Teruslah berusaha...
Lakukan apa yang bisa dilakukan, sebaik-baiknya, dan sebenar-benarnya. Ingatlah bahwa...
KESEMPATAN SEKECIL APAPUN ITU MENUNJUKKAN MASIH ADANYA HARAPAN !!!
"Apa Yang Harus Dilakukan Saat Kenyataan Tidak Sesuai Dengan Impian?" Banyak orang yang merasa frustasi karena kenyataan mereka tidak sesuai dengan impian. Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin kuliah di Universitas A, tapi nyatanya biaya tidak mencukupi.
Atau, mereka yg merantau ke kota besar, bermimpi ingin mendapatkan pekerjaan berkelas nasional bahkan internasional, tapi nyatanya yang didapatkan hanyalah pekerjaan biasa-biasa saja & apa adanya.
Ada juga seorang pedagang forex, yg mungkin mengharapkan kenaikan profit 10 kali, malah mengalami kebangkrutan.
Apa yang kita harapkan, kadang memang tidak sesuai dengan kenyataan. Lalu apa yang harus kita lakukan? Berikut adalah 3 langkah atau tips yang bisa dapat kita lakukan saat mimpi tidak sesuai dengan kenyataan:

1. Bertindaklah selalu secara fleksibel dan dinamis.
Jika kita betul-betul ingin menggapai kesuksesan, maka diperlukan *kesiapan* untuk bisa bertindak secara fleksible dan dinamis terhadap setiap perubahan yang terjadi. Sekarang, saya akan buat sebuah analogi sederhana... Saat ada badai atau angin topan yang besar, tidak jarang kita melihat pohon yang memiliki batang yang sangat besar tumbang! Apa sebab? Sebab mereka tidak kuat menahan beban yang diterima. Namun coba tengoklah bambu! Karena batangnya yang lentur, maka bambu bias fleksibel bergerak ke segala arah, dan jarang tumbang! Nah, begitu pun dengan kita! Jika kita bertindak dan berpikir dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan lebih tahan dalam menghadapi tantangan dan perubahan serta masalah yang datang.

2. Berpikirlah bahwa INILAH yang terbaik untuk kita !
Saat kenyataan tidak sesuai dengan impian, percayalah bahwa inilah yang terbaik untuk kita. Kita tidak pernah tahu skenario yang telah ditetapkan-Nya. Karena, segala sesuatu yang menurut logika kita baik, bisa jadi justru sebaliknya di mata Tuhan! Berpikirlah selalu positif atas apapun yang terjadi pada diri kita. Jangan biarkan satu kegagalan membuat sahabat kecewa, apalagi sampai frustasi dan berlarut-larut. Sahabat tahu apa yang saya lakukan jika ada satu mimpi atau keinginan saya tidak kesampaian? Saya biasa mengatakan: "Sudahlah, kamu tdk perlu kecewa, don't ask me why, it is GOOD for you !
Sekarang kamu dengarkan baik-baik, Tuhan akan menggantinya dengan YANG LEBIH BAIK !
Tuhan tau kamu orang yg baik & bijaksana. Hidupmu penuh dengan kelimpahan, dan kamu memang dilahirkan utk slalu jadi pemenang!"
Saya biasa mengatakannya di depan cermin dengan penuh keyakinan, tentunya saat saya sendirian! hehe... It works for me! :-) Apa yang saya lakukan di atas itu adalah 'afirmasi'. Afirmasi adalah kata-kata positif yang diucapkan berulang-ulang & diyakini untuk membentuk citra postif untuk mengurangi sikap-sikap negatif dalam diri kita. Kata-kata afirmasi ini bisa kita buat/ rancang sendiri, dan lalu bisa diucapkan secara verbal atau dalam hati. Menurut ahli Hynotherapy, afirmasi itu akan 'terekam' oleh alam bawah sadar kita. Dan jika terus-menerus diucapkan & dengan penuh keyakinan, maka kita SEDANG atau AKAN menjadi seperti itu adanya, yang kita ucapkan! Dengan kata lain, afirmasi itu sama seperti DO'A. Okay, sekarang selanjutnya! :-) Meski saat ini apa yang kita harapkan belum sesuai dengan impian, namun kita harus....

3. Tetap Siapkan MENTAL PEMENANG!
Saat kita mengalami kegagalan, lebih baik instropeksi diri daripada menyalahkan takdir. Siapa tahu, kita memang belum siap jadi pemenang! :-) Bisa jadi kesuksesan hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan karena saking sayangnya Tuhan kepada kita, Ia tidak mau hamba-Nya berbuat dosa. :-) Sahabat, setiap kemenangan itu lebih baik dirintis dari setiap peluh kita! Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh. Ada yang bangkit lagi, ada yang tidak. Liku hidup setiap manusia memang tidak sama. Tapi ingat, kesempatan untuk menang itu selalu terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali! Rejeki dan kemenangan itu sungguh tidak terkira banyaknya dari Tuhan, masih banyak yang menggantung di langit !
Sekarang tinggal bagaimana cara sahabat! Apakah mau meraihnya? atau mengharapkan turun dengan sendirinya?
Saya sarankan, jangan pernah memilih yang kedua …

Kita semua tahu bahwa yang namanya kemenangan itu seringkali dimiliki oleh mereka yang tdk pernah berhenti berusaha.

Salam Sukses !!!

Wawancara Ekslusif Sigit Purnomo, S.Ag dengan Mister Forex

Friday 4 November 2011

Wawancara Ekslusif Sigit Purnomo, S.Ag dengan Mister Forex
Owner & Founder www.cafetrader.blogspot.com - Cilacap


Saya baru saja mengadakan wawancara imajiner dengan Mr. Forex. Agaknya kali ini Mr. Forex benar-benar bisa kooperatif dengan saya, setelah selama ini siapapun yang berusaha mengajak bincang dengannya selalu dicuekin. Saya merasa mendapat kehormatan.

“Hallo Mr. Forex, apa kabar?” Sapaku mengawali pembicaraan.

“Ba..ba.. baik…” Forex menjawab terbata-bata, dan sepertinya hampir menangis.

“Mengapa kau menangis?” tanyaku tak mengerti.

“Aku turut prihatin, mereka bermain-main denganku dan kehilangan uang.” Sekali lagi dia terisak-isak…

“Sudahlah, jangan bersedih! Kita bisa mulai perbincangan ini, kawan?” tanyaku sambil menepuk-nepuk pundaknya.

“Silahkan…!” Jawabnya pendek.

“Begini Mr. Forex… Boleh saya panggil Mr…?” tanyaku sedikit ragu-ragu.

“Boleh,” jawabnya sambil tersenyum.

“Anda tadi bilang mereka bermain-main denganmu dan kehilangan uang, bisa Anda jelaskan, Mr. Forex?”

“Saya ini memiliki karakter yang selalu tidak dipahami mereka.”

“Apa itu?”

“Pertama, Saya ini sulit ditaklukan, karena saya selalu benar. Saya sulit diprediksi dan saya sulit dianalisa, karena saya tidak pernah bilang kepada mereka kemana saya akan pergi, meskipun hanya naik dan turun. Kedua, saya adalah pembenci psikologi buruk para trader yang mentalnya serakah dan tidak sabar. Karena saya benci kedua sifat mereka, maka siapa pun yang memiliki kedua sifat itu, akan saya telan duitnya habis-habisan. Bodoh amat! Wis, kowe kang Sigit, ora usah tanya alasannya. Ketiga, saya adalah sesuatu yang sangat perasa terhadap orang miskin yang mencoba mengajakku “bercinta”. Ya, kasihan begitu direla-relain hutang sana-sini, jual warisan (hanya ingin menjadi kaya bersama saya), tetapi pada akhirnya loss juga. Duit yang dicari dengan susah payah dimasukkan juga ke perutku. Begitu cintakah dia padaku?”

“Mengapa kau jahat kepada orang miskin, yang hidupnya pas-pasan, Mr.? tanyaku kemudian.

“Bukan jahat. Orang berkeinginan menjadi kaya itu boleh, malah yang tidak boleh adalah menjadi orang miskin, dan yang dilarang adalah orang miskin menjadi tambah miskin,” Mr. Forex menjelaskan sedemikian rupa bagaikan Pak Kyai sedang memberi wejangan kepada santrinya.

Dia melanjutkan, “Khusus orang yang merasa miskin harta, jika menyukai saya, tolong…jangan hutang dan jangan jual sesuatu yang berharga gara-gara saya!”

“Mengapa?” tanyaku tak mengerti.

“Aku hanya khawatir, kalau mereka tambah miskin… Dan aku pasti sedih mendengarnya. Aku ada sisi baiknya, kan? Aku justru tidak jahat kepada mereka, tetapi karena saya peduli, Forex itu mahal, titik! Camkan!” kata Mr. Forex sambil telunjuknya di tempatkan di dahiku. Kurang ajar ini Mr. Forex.

“Mengapa anda menakut-nakuti orang miskin bermain forex?” tanyaku masih tak mengerti. “Mereka ingin kaya!” lanjutku menentang pendapatnya.

“Anda benar, mereka ingin menjadi kaya, tetapi yang terjadi adalah mereka akan semakin miskin. Oke, itung-itungan Ndul… Kalau orang miskin itu terjun ke forex, minimal modal berapa? Wis di pek pahit ya 100 $, barangkali tabungannya di ambil semuanya.”

“Oke,” kata saya mendengarkan Mr. Forex ngoceh.

“Kalau seminggu modalnya amblas, kena Margin Call, dia mau apa?” jawab Mr. Forex serius sekali.

“Apa dengan begitu, sudah harga mati bahwa mereka tidak boleh trading?” tanyaku memohon sebuah harapan untuk mereka.

“Oke, Ndul…!”

“Ndul-ndul… memang gundulmu pa?”

“Oke, Kang Sigit, mereka bisa, bahkan sangat bisa… Saya memberi harapan untuk mereka.”

“Horeeeeeee……..!”

“Tetapi ada syaratnya, mereka yang dengan modal kecil, hindari news…karena kalau ada news… aku bisa berlari kencang, bahkan saya gak tau mau lari kemana. Kadang bingung, makanya saya mbolak mbalik kaya kesetanan.”

“He he he… Forex aja bisa kesetanan yah…! Ha ha ha ha ha. Okey, lanjutkan, Mr.!”

“Kalau mau, tunggu sebentar, biarkan saya mapan pada posisinya, mau naik apa turun, lalu ikuti saya. Selanjutnya, saya memiliki rel untuk saya berjalan, namanya trend…ikuti dia dan analisa trend di depan akan kearah mana. Mau terus atau berbalikkah? Kemudian ambil waktu-waktu terbaik yang kosong dari news, tinggal ngikuti trend itu saja. Masalah teknis, kamu aja yang jelaskan!”

“Okey, kawan. Siap!”

“Selanjutnya, pesan saya nih untuk para trader, jangan terkecoh oleh gerakan saya.”

“Maksud Anda?” tanyaku masih tak mengerti.

“Iya. Saya kadang mau kasih mereka profit, tetapi ketika saya cuma mau joged aja…turun dikit, eh…dia cut loss, padahal setelah itu saya mau naik, bahkan tinggi sekali sesuai harapannya. Mereka gak konfirm dulu dengan saya sih…”

“Ha ha ha ha…” Kami ngakak bersama.

“Lha, anda budeg! Diteriakin suruh naik-naik, malah turun…!” begitu, saya mengajak just kidding-an gitu…

“Aku kan gak bisa diperintah-perintah begitu…! Suka-suka gue donk!”

“Hei…! Dasar Anda ya, Rex. Kasihan mereka kan?” Sepertinya emosi saya sebagai seoarang trader tergugah.

“Lha, pekerjaanku dari dulu seperti ini, mereka sudah mempelajari saya, berlatih dengan saya. Mereka harusnya tahu bahwa saya ini serakah.”

“Lho koq serakah?” tanyaku heran.

“Oalah… Anda juga bodoh juga, Kang Sigit.” Dia melanjutkan malah bodoh-bodohin saya.

“Mereka dikasih modal 5000 $. Tiga hari ludes, ta makan. Ada yang satu hari malah…modal 5000 $, lenyap ta makan. Padahal saya sudah kenyang, eh mereka bikin account demo lagi, eh… dikasihkan ke saya lagi. Kenyang sekali saya kang Sigit…Ha ha ha ha ha… Mereka gak pernah serius di demo,” Lanjutnya kemudian.

“Harusnya?” tanyaku kemudian.

“Itu tanda bahwa perut saya isi berapa pun masuk… Mau 5000 $, 10.000 $ perut saya tidak penuh-penuh. Meskipun saya sebenarnya kenyang, dan selalu berbisik kepada mereka, ‘Sudahlah, rekening bank Anda yang diisi, jangan perut saya terus…Tetapi mereka gak dengar juga. Jadi yang budeg siapa hayoooo!”

“Iya ya… Ha ha ha ha ha.”

“Jadi, pada saat mereka demo dengan saya, harusnya sadar bahwa saya memiliki kebiasaan buruk itu, suka menelan uang berapa pun. Kalau sadar demikian, mereka akan hati-hati, tidak serakah,dan bisa bersabar menunggu saya menjemputnya. Kadang saya kasih signal kepada mereka bahwa saya akan turun atau naik, tetapi mereka sudah terlanjur ambil posisi dan salah…floating, maka tidak berani ambil posisi lagi, mungkin juga karena dananya yang gak cukup. Hayo, salah siapa sekarang!”

“Oke, Mr.. Dasar! Anda memang tidak bisa disalahkan, ya…Lanjutkan Mr. Forex!”

“Bermain-main dengan saya itu resikonya besar, Kang Sigit,” katanya kemudian.

“Ya, I know…”

“Anda lihat untuk berkenalan dengan saya saja, mahal. Anda butuh komputer, koneksi, kemudian butuh modal yang tidak sedikit juga. Itu baru kenalan. Padahal saat kenalan pertama kali, saya ini telanjang…ups! Malu saya. Ha ha ha ha ha. Mereka memberiku software indikator, kadang mereka membeli mahal. Belum lagi mengikuti seminar-seminar. Malah ada yang berguru sampai menyeberang lautan…ha ha ha ha.”

“Ya benar…”

“Makanya, tadi saya menangis bertemu Anda.” Dia tersenyum tak bermakna.

“Lalu?”

“Resiko adalah layak untuk dipertimbangkan, sebelum Anda benar-benar di account real. Kalau sudah siap, belajar dan belajar, berlatih dan berlatih, terus jemput profit Anda. Dan silahkan untuk bersiap siap menjadi kaya.”

“Kaya kok perlu disiapkan?”

“Perlu, siap untuk tidak sombong, siap untuk konsisten terhadap sistem profit…dan bla bla bla… Untuk ini Anda lebih tahu lah…”

“Lanjut, Mr. Forex!”

Forex diam aja…
“Hei…!!! Rex…! Kenapa Anda, Rex!” Teriak saya keras-keras, tetapi Mr. Forex masih diam saja.

Pelan-pelan, Mr. Forex berubah… ya…berubah. Dia sudah menjadi chart di depan saya. Dia diam di layar monitor laptop saya. Yang bergerak hanya ujung lidahnya membawa harga-harga yang bergerak. Sekarang saya yang menangis…. Bukan apa-apa, karena saya melihat Anda malah tertawa-tertawa mendengarkan interview saya dengan Forex. Padahal, modal Anda belum kembali di Forex. Masih loss…!

Rugi ah, kalau saya menangis. Saya tertawa saja menemani Anda. Ha ha ha ha ha ha……

Trading Forex carries a high level of risk and may not be suitable for all investors. There is a possibility that you could sustain a loss of all of your investment and therefore you should not invest money that you cannot afford to lose. You should be aware of all the risks associated with Foreign Exchange Online Trading