Beberapa
pekan yang lalu ada rekan yang berkeluh kesah karena tradingnya tidak kuat menahan
pergerakan market. Alhasil rugi yang didapat. Sambil saya renungkan kenapa
teman seperjuangan yang sama-sama belajarnya, sama-sama tradingnya, kok masih
mengalami MC. Padahal dia lebih jago dari kita, lebih mahir dari kita, dan
lebih faham dari kita. Tapi, masih saja mengalami MC. Apa penyebabnya ya? He
he... sambil garuk-garuk kepala.
Ketika beliau
mengeluh dan bilang sudah habis-habisan, aku hanya berkata ‘he he.. tenang‘..
semua akan baik-baik saja kok’.. dah tenang dulu yah.. padahal dalam hati juga bingung harus bilang
apa. Melihat saudara seperguruan merasa galau.. (jiah.. seperguruan segala)...
diri ini menjadi ikut sedih pula.
Namun
bagaimana di kata, market telah mengalahkannya. Ndak ada yang bisa diperbuat
untuk menjelaskannya. Yah akhirnya cuma bilang
yang sabar saja, ini adalah pelajaran berharga buat kamu. Untung
modalnya masih kecil, coba kalau sudah segunung terus MC, kan sayang..
Melihat dari
sisi teman tersebut, apa sih yang salah menurut tindakannya? Ia sudah bisa
memahami market, sudah memahami pola-pola candlestick, dan sudah bertahun-tahun
terjun di dunia forex. Namun, tetap saja market mengalahkannya. Apakah ada yang
salah? Adakah hal-hal yang membuat dirinya kehilangan kendali? He he.. sebagai
seorang trader, saya pun pernah mengalaminya. Setidaknya ada dua hal yang
pernah saya alami ketika terjadi MC.
Sombong
Cara ini
memang sangat ampuh membuat akun cepat MC. Lhoh apa hubungannya? He he.. secara
kasat mata sombong akan berpengaruh kepada mental. Sudah merasa jago dan merasa
lebih pintar dari pada yang lain. Sehingga tidak akan menghiraukan market di
depan monitornya mau bergerak kemana.
Dalam hati,
toh setiap open pasti dapat profit. He he.. akhirnya cenderung meremehkan deh
transaksi dan analisa. Nah, selama sifat ini masih melekat pada diri sendiri,
akan semakin susah untuk bisa bertahan dalam gelombang market. 1 minggu pertama
bisa profit, dan profitnya ndak tanggung-tanggung, 100% per minggu. Wuih..
hebat... dalam hati seakan sudah bisa menaklukkan market.
Pamer
Nah, kalau
sudah bisa profit 100% biasanya akan mengatakan kepada dunia bahwa diri kita
bisa profit besar loh. Dan hal ini perlu diperlihatkan di tempat singgahan.
Misalnya kalau suka diforum ya di posting di forum, atau kalau suka di facebook
ya di posting di facebook. Begitulah cara untuk memamerkan hasil trading
sendiri..hihi...
Hal ini
sebenarnya akan menjadi kesenangan sesaat. Kenapa? He he.. setelah itu, kita
akan trading seperti biasa. Karena kita sudah terlanjur memamerkan hasil
trading dan sudah dianggap master oleh anggota forum, akhirnya kita akan lebih
hati-hati. Kalau dulu sikat sana sikat sini profit, tapi sekarang malah
ketakutan untuk open. Ujung-ujungnya MC deh.. ha ha..
Mungkin itu
adalah penyebab sahabat saya mengalami MC dilihat dari perspektif pengalaman
pribadi. Tanpa menyinggung siapapun, tanpa menjelekkan orang lain, semua akan
menjadi pelajaran berharga untuk saya khususnya dan seluruh trader pada
umumnya.
Trading forex tidak melihat dari
seberapa kita bisa bertahan, seberapa bisa kita bertransaksi. Namun lebih dari
itu, lebih dari yang kita fikirkan untuk seberapa biasa dalam menghadapi
market. Ketika terjadi profit kita biasa, dan ketika terjadi floating atau loss
kita juga biasa. Trading akan terasa lebih indah dan menyenangkan ketika kita
tidak merasakan hal spektakuler yang terkadang membuat diri kita lupa segalanya.
0 comments:
Post a Comment