Selama ini sistem pembelajaran di sekolah masih terpatok
perhitungan buku. Dimana Anda mampu dikatakan sebagai seorang genius, dan
dikatakan sebagai murid hebat ketika Anda mampu menyampaikan sama persis
seperti yang ada di buku. Seorang murid yang mampu menghafalkan atau menuliskan
kembali teori-teori yang ada dibuku akan di cap sebagai seorang murid yang
pintar dan cerdas.
Sayangnya cara pembelajaran tersebut terbawa sampai kita
belajar trading. Efek negatif yang ditimbulkan dari penghafalan teori dapat
merusak sistem, dapat merusak psikologis trader, dan tidak memiliki realistis
dalam trading. Hal ini tercermin dari beberapa masalah yang sering dialami oleh
trader pemula dalam mempelajari market. Berikut salah satu dari pembelajaran
yang salah dalam trading, diantaranya :
Menghafal Pola Candlestick
Biasanya trader lebih condong ke candlestick karena
melihat ulasan dari temannya mengenai hebatnya seseorang mengerti arah trend
hanya dari mengetahui pola candlestick. Sehingga apa yang dilihat dari trader
lain membuat trader pemula terinpirasi untuk segera mencobanya.
Akhirnya proses penghafalan pola-pola candlestick
dimulai. Ketika Anda sudah mengerti nama-nama candlestick beserta pola-polanya,
Anda malah tidak tahu harus mengambil tindakan dimarket. Kenyataannya orang
yang menghafal nama-nama candle semakin bingung ketika berhadapan dengan
grafik.
Mencari Indikator Jitu
Nah, yang sering di jumpai oleh trader pemula nih
biasanya mencari indikator yang akurat. He he. Indikator yang bisa
mengidentifikasi sendiri saat terjadi perubahan harga, perubahan trend, ataupun
perubahan saat pembalikan trend. Sehingga mereka akan mencari terus sampai
mendapatkan indikator yang sesuai tersebut.
Namun, sampai saat ini tidak ditemukan tuh indikator yang
jitu dan akurat. Seluruh indikator akan menghasilkan signal yang terkadang
salah. Indikator tidak terpatok dengan custom indikator, namun juga termasuk
chart pattern, candlestick, maupun pinbar. Pada saat Anda melihat pertama kali
akan indikator, mungkin Anda akan tertarik menggunakannya. Tapi pada saat Anda
menggunakannya, akhirnya terdapat kelemahan, mungkin Anda akan menggantinya.
Menciptakan Trading Sistem Tanpa Rugi
Nah, ini juga yang diinginkan tidak hanya trader pemula
tapi juga trader kawakan pun masih ingin mendapatkannya. Sayangnya, sistem yang
tanpa rugi itu tidak ada. Setiap ada transaksi, secara probabilitas 50% adalah
mendapat keuntungan dan 50% mendapat kerugian.
Jika Anda berusaha mengingat-ingat setiap ada candlestick
terbentuk, atau berusaha melakukan test kehandalan indikator dengan menghitung
berapa persen kehebatannya berdasarkan test history, serta berusaha menemukan
trading sistem yang anti loss. Maka sudah dipastikan fokus trading Anda sudah
menyimpang dari pembelajaran awal mengenal forex.
Pelajarilah indikator karena Anda tahu rumus dan
penggunaanya, pelajarilah pola candlestick karena Anda mengenal pergerakan
dimarket dengan pola-pola umumnya, serta pelajarilah sistem karena Anda dapat
menghasilkan hasil keuntungan darinya walaupun terkadang mendapat kerugian
pula.
Ketika trader sedang mempelajari trading, terkadang kita
sedang terkecoh akan keadaan. Dimana trader akan melenceng dari pembelajaran
awal. Saat pembelajaran sudah jelas salah, yang akan terlihat salah satunya
adalah berusaha menghafal segala teori pola-pola beserta nama dari candlestick.
Tidak hanya itu saja, karena trader mungkin sering loss dan frustasi, akhirnya
mencari indikator yang jitu dan akurat. Sehingga dapat diterapkan pada
sistemnya untuk menghasilkan keuntungan tanpa kerugian sedikitpun. Belajar
tanpa memahami esensinya tak akan membuat trader menjadi sukses dan profit
konsisten.
0 comments:
Post a Comment