Assalamua’alaikum Kang ? Pripun
? Sae sae mawon to ? Barokalloh, Pripun, wonten perkembangan punopo meniko ?? Sibuk
ngerumpi, atau sibuk ngrasani koncone ? Atau anda masa bodoh dengan sekeliling
anda ?? Tapi bisa jadi juga jika anda seorang trader, sedang sibuk dan bingung
menunggu grafik yang gak turun turun lantaran ada posisi Sell di paling bawah,
yang sebentar lagi account anda akan Margin Call, hehehehe....
Tahukah Trader lebih
sering disibukkan oleh apa?
"Sibuk
Oleh Floating minus! Sehingga terjadi kontroversi hati yang bisa menyebabkan
dikudeta oleh isteri karena lebih sering 'ngeloni
laptop' daripada isteri whuaahahahhahhaaa... Tetapi demi menghindari
labil ekonomi yang berdampak pada statusisasi kemakmuran keluarga, ya bisa
dikomunikasikan masalah itu (ijin pakai
bahasa gaulnya mas Vicky Prasetyo)."
Hemmm...
Trader
Forex memang fenomenal..! Selalu asyik untuk diperbincangkan...meski agak bosan
juga dan bingung mau bahas apa lagi. Forex kan ya seperti itu-itu saja. Hanya
naik dan turun, persis seperti ente di ranjang sama istri ente...Hahahahaha...
Persoalannya, tradernya
saja yang belum bisa menerapkan ilmu yang telah didapatkannya. Banyak belajar
tetapi kurang dalam penerapan. Atau, jika diterapkan pun... tidak semudah teori
sebuah tulisan atau kata. Banyak faktor termasuk pengalaman yang tidak bisa
dibeli. Sedang "pengalaman" dan "jam terbang" harus
dimiliki oleh seorang trader. Seberapa banyak waktu yang dibutuhkan? Tergantung
kemampuan trader sendiri mampu mengadopsi pengalaman orang lain dan ketekunan
belajar dari pengalaman orang lain.
Banyak
kenyataan berbicara: Ada kawan yang serius mempelajari sebuah sistem bahkan
sistem yang sangat terkenal TBST atau Tokyo Samurai misalnya. Namun hasil akhir
tetap saja dia tidak mampu bertahan sebagai trader yang berhasil. Kemudian
berusaha menekuni dunia kerja yang konvensional... Mungkin masih trading forex,
tetapi ya itu, modalnya cuma maksimal $25. Mengapa tidak berani modal besar?
"Ya, karena selama ini -meski sudah
belajar banyak- tetap saja modal hilang dan tidak bisa dipertahankan."
Hihihihi....
Sekali
lagi banyak faktor....
Bukan
masalah penerapan sistem saja persoalan orang trading forex itu, tetapi
menyangkut mindset dan unsur psikologis lain...juga bisa, seperti harapan unreasonable, tidak adanya trading plan dan kurangnya disiplin.
Maka
kita harus mengenal masalah sebelum kita lebih jauh lagi. Karena masalah dalam
forex sudah bisa terdeteksi sebelumnya. Tentu lebih enak, sesungguhnya...
karena rambu-rambu orang trading sebenarnya sudah ada, meski sebatas pada
teori-teori usang tetapi itu benar-benar sebuah REL untuk arah kita melangkah.
Mari
kita tata kembali rencana kita... siapa tahu Anda telah melupakannya. Saya
maklum, terlalu banyak yang dipelajari tapi gak paham-paham, terlalu
banyak main facebook .... terlalu banyak menghadapai floating minus....
mungkin juga terlalu banyak hutang... jadinya ilmu-ilmu lama yang pernah
dikuasai jadi LUPA ! whuahahahhahahaha
Ingat
pesanku Kang : Rencana hanya bernilai jika Anda benar-benar memiliki
kesabaran dan disiplin untuk mengikutinya. Meskipun hal ini sulit, tetapi
perlu jika Anda berharap untuk sukses, dan inilah alasan mengapa sangat
perlu mengembangkan rencana sebelum perdagangan mata uang. Dengan
tanpa rencana, Anda dapat dengan mudah terjebak dalam pasar dan hanya sifat
manusia bahwa Anda akan mulai menebak-nebak aksi Anda. Yang terjadi kemudian
adalah Anda seperti dipermainkan market, dibuat pingpong oleh pergerakan yang
Anda anggap mengacaukan trading Anda.
Tapi
bagaimana skenario yang benar-benar masuk akal? Sebelum Anda memasuki
perdagangan Anda harus punya alasan kuat untuk menempatkan take profit dan
tingkat batas kerugian Anda, nah.. disini diuji kemampuan analisa Anda.
Bagaimana Anda menganalisa, ya tergantung sistem dan style trading Anda yang
dikuasai dari hasil belajar. Tinggal "ikut", itu saja. Lalu jika
terjadi kesalahan beberapa kali, misal tiga kali salah transaksi ya harus
berhenti dan menganggapnya bahwa hari itu "gagal", lanjutkan di lain
hari. Pikiran harus diistirahatkan....Jangan memaksakan diri untuk membalas
kesalahan dan menebus dengan profit saat itu juga. Yang terjadi malah
"EMOSI". Dan ini sangat buruk bagi perdagangan Anda. Bisa jadi,
ketika mau MC pun.. malah yang muncul dalam pikiran, " Biarlah MC...
Pasrah...! Entong entong pisan waelah... Karuan ora nyawang... Stress
menghadapi floating minus melulu..!"
Inilah
sebabnya mengapa perencanaan adalah sangat penting - memungkinkan Anda untuk
menghindari emosi yang terikat timbul selama masa volatilitas market.
Sekarang
ini bukan untuk mengatakan bahwa trading plan tidak dapat direvisi - pada
kenyataannya, tujuan Anda secara keseluruhan harus dikaji ulang setiap beberapa
bulan atau bahkan lebih sering jika diperlukan. Selain itu, mungkin perlu
kadang-kadang meninggalkan rencana juga beralih ke rencana baru karena menghadapi kondisi pasar yang
berubah. Ya, rencana bukan norma, lebih berorientasi kepada kebaikan
perdagangan.
Dan
ya..., kadang-kadang pasar bisa begitu volatile yang luput dari
perencanaan kita, mengamati pergerakan harga untuk menerapkan PLAN B juga akan
menghasilkan hasil yang positif. Jangan biarkan diri jatuh kepasrahan yang
tidak ditolerir. Maka sikap "Saya harus melakukan sesuatu" adalah
sikap yang baik.... Iya Kang.. Kadang-kadang rencana terbaik adalah dengan
melakukan apa-apa (sesuatu).
Plan B
adalah suatu hal yang sifatnya darurat dan dilakukan untuk kebaikan trading
Anda. Jadi kita boleh mengubah plan A ke plan B untuk alasan yang lebih baik.
Saya kira itu untuk mengembangkan rencana perdagangan forex. Namun
apapun itu, anda sendirilah yang tau untuk kesuksesan trading anda. Anda yakin,
anda pasti bisa dan siap siaplah untuk meraih kebabasan financial.. Insya
ALLOH...
0 comments:
Post a Comment